RISKIYANTO
Selasa, 08 April 2014
makna lambang perguruan IKS.PI KERA SAKTI
MAKNA LAMBANG
PERGURUAN IKS.PI KERA SAKTI
Setiap Perguruan Bela Diri pasti mempunyai LAMBANG DAN TANDA PENGENAL PERGURUAN yang bisebut BADGE, yang umum dipasang pada seragam latihannya serta mempunyai ARTI TERTENTU. Demikian juga dengan Perguruan IKS.PI KERA SAKTI, yang juga memiliki LAMBANG/BADGE PERGURUAN yang memilki kandungan arti sebagai berikut :
Lambang Badge Berbentuk Perisai, melambangkan bahwa ilmu yang diajarkan di Perguruan IKS.PI Kera Sakti hanya untuk melindungi diri (tameng), dan bukan untuk dipakai sewenang-wenang.
Gambar Perisai Dengan Tiga Tingkatan, melambangkan tingkatan yang diajarkan terbagi dalam tiga tingkatan, yaitu Tingkat I / Warga (Sabuk Biru), Tingkat II / Pendekar (Sabuk Merah) dan Tingkat III / Dewan Guru (Sabuk Merah Strip Kuning Emas).
Gambar Manusia Dibayangi Kera, melambangkan bahwa pelajaran Ilmu Bela Diri yang diajarkan kepada semua anggota Perguruan IKS.PI Kera Sakti adalah menggunakan Jurus atau Gerakan Silat Aliran Kera.
Gambar Lingkaran Berekor / Huruf Q, melambangkan Kekuatan Rohani / bathin / Qontak (tenaga dalam) serta melambangkan hubungan antara Warga IKS.PI Kera Sakti dengan Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan keyakinannya masing-masing.
Warna Merah, melambangkan hati yang teguh pendirian, kokoh, sifat dan sikap berani dan pantang menyerah.
Warna Kuning, melambangkan kepandaian dan kelincahan.
Warna Hitam, melambangkan kekuatan tubuh/fhysik (kekuatan lahir).
Warna Putih, melambangkan keluhuran budi pekerti dan kesucian hati.
MAKNA LAMBANG IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA (IPSI)
Warna Kuning : berarti bahwa IPSI mengutamakan budi pekerti dan kesejahteraan lahir dan batin dalam menuju kejayaan nusa dan bangsa
Bentuk Perisai Segi Lima : berarti bahwa IPSI berasaskan landasan idiil Pancasila, serta bertujuan membentuk manusia Pancasila sejati
Sayap Garuda berwarna Kuning Berototkan merah : berarti kekuatan bangsa Indonesia yang bersendikan kemurnian, keluruhan dan dinamika, Sayap 18 lembar, bulu 5 lembar + 4 lembar + 8 lembar berarti tanggal berdirinya IPSI adalah 18 Mei 1948. Sayap 18 lembar, terdiri dari 17+1 berarti IPSI dengan semangat Proklamasi Kemerdekaan bersatu membangun negara
Untaian Lima Lingkaran : melambangkan bahwa IPSI melalui olahraga merupakan ikatan peri kemanusiaan antara pelbagai aliran dengan memegang teguh asas kekeluargaan, persaudaraan dan kegotong royongan
Ikatan Pita Berwarna Merah Putih : bahwa IPSI merupakan suatu ikatan pemersatu dari pelbagai aliran Pencak Silat, yang menjadi hasil budaya yang kokoh karena dilandasi oleh rasa berbangsa, berbahasa dan bertanah air Indonesia.
Gambar Tangan Putih Di Dalam Dasar hijau : menggambarkan bahwa IPSI membantu negara dalam bidang ketahanan nasional melalui pembinaan mental/fisik agar kader-kader IPSI berkepribadian nasional serta berbadan sehat, kuat dan tegap.
Sumber : www.silatindonesia.com
Rabu, 13 Januari 2010
SEJARAH IKS PI KERA SAKTI
Perguruan IKS PI Kera Sakti yang berpusat di Madiun Jawa Timur ini merupakan perguruan beladiri beraliran kung fu untuk gerakan beladirinya tetapi untuk kerohaniannya lebih cenderung ke Banten dan ulama Jawa. Berdiri pada tanggal 15 Januari 1980 di Jl. Merpati No. 45, Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Mangunharjo, Kodya Madiun oleh bapak R Totong Kiemdarto dengan gerakan beladiri kung fu aliran utara dan selatan yang dipelajarinya dari pendekar aliran kung fu China yang ada di Indonesia.Adapun nama dari perguruan ini semula adalah
IKS PI (Ikatan Keluarga Silat "Putra Indonesia) tetapi ketika perguruan mulai berkembang diberi nama tambahan "Kera Sakti" dibelakangnya. Hal ini adalah karena masyarakat maupun murid-murid perguruan ini lebih mengenal nama jurus perguruan yaitu teknik jurus keranya daripada nama asli perguruan. Untuk itu selanjutnya dalam memudahkan pencarian identitas perguruan sekaligus secara tidak langsung menambah wibawa nama perguruan maka disebutlah IKS PI Kera Sakti.
Bapak Totong Kiemdarto lahir pada tanggal 20 Oktober 1953 di Madiun. Sebagai pendiri sekaligus guru besarnya, ia mengajarkan pelajaran silat monyet dan kerohanian untuk memantapkan fisik dan iman siswa dan siswi yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, yang sehat lahir maupun batin dan berjiwa pancasila.
Pada mulanya perguruan ini hanya dikenal di lingkungan masyarakat desa Nambangan Lor saja tetapi pada sekitar 1983 beberapa murid angkatan I dan II mulaimengembangkan ajaran perguruan di beberapa tempat, yaitu SMAN 3 Madiun, Lanuma Iswahyudi dan Dempel. Baru kemudian menyusul berkembang ditempat lain yang tidak saja di wilayah eks Karesidenan Madiun tetapi juga diluar Madiun.
Minggu, 09 Maret 2014
cara membuat pesawat kertas
siapkan kertas berbentuk persegi panjang
lipat kertas menjadi dua bagian
buka lipatan yang telah dilipat
lipat ujung sudut kertas kanan dan kiri
dan lipat ujung kertas yang telah dilipat
lipat lagi bagian sudut kanan dan kiri kertas
dan lipat secara diagonal
dan pesawat kertas siap diterbangkan
bagai mana semoga BERMANFAAT BAGI SEMUA PEMBACA
Rabu, 05 Februari 2014
Sudah Lama Kami Menunggumu
Posted in Cerita Islami
by admin
on 17 January 2014
Tags: Cerita Islami, Islam, Kisah Islami, Menunggu, Rasulullah, Tokoh
Sebagian orang berkata bahwa mimpi itu adalah bunga tidur. Ada juga
yang mengatakan bahwa mimpi itu hayalan seseorang yang ingin dicapai
namun sangat sulit untuk diwujudkan dalam kenyataan. Tapi mimpi seorang
yang shaleh lagi bersungguh sungguh dalam amal agama maka itu adalah
isyarat atau ilham dari Rabb yang maha suci,bahkan apabila kita mimpi
bertemu dengan Rasulullah SAW maka itu adalah sebuah pertemuan dengan
Rasulullah SAW sebagaimana pertemuan Beliau SAW dengan sahabat sahabatnya sewaktu mereka masih hidup, karena syaitan tidak akan pernah bisa meniru bentuk fisik dari Rasulullah SAW.
Adalah sebuah kisah mimpi yang menjadi penyemangat dalam berjihad dijalan Allah. Mimpi ini dialami oleh seorang yang shaleh bernama Sa’id bin Harits. Mimpi ini ia alami pada malam hari pada peristiwa berjihad melawan Romawi pada tahun 38 H. Sa’id bin Harits dikenal sebagai ahli ibadah. Siangnya diisi dengan shaum dan malamnya diisi dengan tahajud. Begitu juga amalan zikir dan tilawahnya selalu istiqomah dia kerjakan. Seakan akan itu adalah menu makanannya sehari hari yang tidak bisa ia tinggalkan.
Malam itu Sa’id bin Harits sedang bergantian berjaga/khirosah dengan teman satu tendanya didaerah pertahanan musuh. Karena merasa ngantuk maka Sa’id bin Harits minta agar diberi kesempatan tidur lebih dulu sehingga nanti ia bisa bangun tengah malam bergiliran untuk mendapat tugas menjaga temannya sekalian mendirikan qiyamullail.
Lalu dia tidur. Di saat itu terdengar Said berbicara dan tertawa, lalu mengulurkan tangan kanannya seolah-olah mengambil sesuatu kemudian mengembalikan tangannya sambil tertawa. Kemudian ia berkata, ‘Semalam.’ Setelah berkata seperti itu tiba-tiba ia melompat dari tidurnya dan terbangun dan bergegaslah dia bertahlil, bertakbir, dan bertahmid.
Sepontan saja teman satu tendanya merasa kaget dan menanyakan apa yang baru saja ia alami dalam mimpinya
Sa’id bin Harits menjawab, ‘Aku melihat ada dua orang yang belum pernah aku lihat kesempurnaan dalam diri mereka dan belum pernah aku melihat mereka berdua sebelumnya. Dua orang itu berkata kepadaku, ‘Wahai Sa’id, berbahagialah, sesungguhnya Allah swt. telah mengampuni dosa-dosamu, memberkati usahamu, menerima amalmu, dan mengabulkan doamu. Pergilah bersama kami agar kami menunjukkan kepadamu kenikmatan-kenikmatan apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepadamu.’
Tak henti-hentinya Sa’id menceritakan apa-apa yang dilihatnya, mulai dari gedung gedung yang megah, para bidadari, permadani permadani yang indah, sungai madu dan cangkir cangkir yang terbuat dari emas hingga tempat tidur yang di atasnya ada seorang bidadari yang tubuhnya bagaikan mutiara yang tersimpan di dalamnya. Bidadari itu berkata kepadanya, “Sudah lama kami menunggu kehadiranmu.” Lalu aku berkata kepadanya, “Di mana aku?” Dia menjawab, “Di surga Ma’wa.” Aku bertanya lagi, “Siapa kamu?” Dia menjawab, “Aku adalah istrimu untuk selamanya.”
Sa’id melanjutkan ceritanya. “Kemudian aku ulurkan tanganku untuk menyentuhnya. Akan tetapi dia menolak dengan lembut sambil berkata, ‘Untuk saat ini jangan dulu, karena engkau akan kembali ke dunia.’ Aku berkata kepadanya, “Aku tidak mau kembali.” Lalu dia berkata, “Hal itu adalah keharusan, kamu akan tinggal di sana selama tiga hari, lalu kamu akan berbuka puasa bersama kami pada malam ketiga, insya Allah.”
Lalu aku berkata, “Semalam, semalam.” Dia menjawab, “Hal itu adalah sebuah kepastian.” Kemudian aku bangkit dari hadapannya, dan aku melompat karena dia berdiri, dan saya terbangun dari tidurku.
Mendengar ceritanya itu seorang sahabatnya berkata, “Bersyukurlah kepada Allah, wahai saudaraku, karena Dia telah memperlihatkan pahala dari amalmu.” Lalu Sa’id berkata, “Apakah ada orang lain yang bermimpi seperti mimpiku itu?” sahabatnya menjawab, “Tidak ada.” Sa’id berkata, “Dengan nama Allah, aku meminta kepadamu untuk merahasiakan hal ini selama aku masih hidup.” sahabatnya menjawab, “Baiklah.”
Lalu Sa’id keluar di siang hari untuk berjihad mengangat pedang melawan musuh musuh Allah sambil berpuasa, dan di malam hari ia melakukan shalat malam,tilawah dan zikir sambil dipenuhi isak tangis. Sampai tiba saatnya, dan sampailah malam ketiga. Dia masih saja berperang melawan musuh, dia membabat musuh-musuhnya tanpa sekalipun terluka.. Sampai pada saat matahari menjelang terbenam, seorang lelaki melemparkan panahnya dari atas benteng dan tepat mengenai tenggorokannya. Kemudian dia jatuh tersungkur, sahabatnya yang satu tenda mendekatinya dan berkata kepadanya, “Selamat atas kemenanganmu.kamu akan berbuka pada malam ini, seandainya aku bisa bersamamu, seandainya….”
Dengan sangat lirih meregang nyawa Sa’id ingin mengatakan ‘Rahasiakanlah ceritaku itu hingga aku meninggal’. Kemudian dari bibirnya keluar kata-kata, “Segala puji bagi Allah yang telah menepati janji-Nya kepada kami.” Maka demi Allah, dia tidak berucap kata-kata selain itu sampai dia meninggal.
Sahabatnya itupun berlari kepada kawan kawannya dan menyeru dengan lantang, “Wahai hamba-hamba Allah, hendaklah kalian semua melakukan amalan untuk hal seperti ini,”. Keesokan harinya pasukan muslimin pergi menyerbu benteng musuh dengan niat yang tulus dan dengan hati yang penuh kerinduan kepada Allah swt. Dan sebelum berlalunya waktu Dhuha benteng sudah bisa dikuasai berkat seorang lelaki shaleh itu, yaitu Sa’id bin Harits.
Rasulullah SAW sebagaimana pertemuan Beliau SAW dengan sahabat sahabatnya sewaktu mereka masih hidup, karena syaitan tidak akan pernah bisa meniru bentuk fisik dari Rasulullah SAW.
Adalah sebuah kisah mimpi yang menjadi penyemangat dalam berjihad dijalan Allah. Mimpi ini dialami oleh seorang yang shaleh bernama Sa’id bin Harits. Mimpi ini ia alami pada malam hari pada peristiwa berjihad melawan Romawi pada tahun 38 H. Sa’id bin Harits dikenal sebagai ahli ibadah. Siangnya diisi dengan shaum dan malamnya diisi dengan tahajud. Begitu juga amalan zikir dan tilawahnya selalu istiqomah dia kerjakan. Seakan akan itu adalah menu makanannya sehari hari yang tidak bisa ia tinggalkan.
Malam itu Sa’id bin Harits sedang bergantian berjaga/khirosah dengan teman satu tendanya didaerah pertahanan musuh. Karena merasa ngantuk maka Sa’id bin Harits minta agar diberi kesempatan tidur lebih dulu sehingga nanti ia bisa bangun tengah malam bergiliran untuk mendapat tugas menjaga temannya sekalian mendirikan qiyamullail.
Lalu dia tidur. Di saat itu terdengar Said berbicara dan tertawa, lalu mengulurkan tangan kanannya seolah-olah mengambil sesuatu kemudian mengembalikan tangannya sambil tertawa. Kemudian ia berkata, ‘Semalam.’ Setelah berkata seperti itu tiba-tiba ia melompat dari tidurnya dan terbangun dan bergegaslah dia bertahlil, bertakbir, dan bertahmid.
Sepontan saja teman satu tendanya merasa kaget dan menanyakan apa yang baru saja ia alami dalam mimpinya
Sa’id bin Harits menjawab, ‘Aku melihat ada dua orang yang belum pernah aku lihat kesempurnaan dalam diri mereka dan belum pernah aku melihat mereka berdua sebelumnya. Dua orang itu berkata kepadaku, ‘Wahai Sa’id, berbahagialah, sesungguhnya Allah swt. telah mengampuni dosa-dosamu, memberkati usahamu, menerima amalmu, dan mengabulkan doamu. Pergilah bersama kami agar kami menunjukkan kepadamu kenikmatan-kenikmatan apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepadamu.’
Tak henti-hentinya Sa’id menceritakan apa-apa yang dilihatnya, mulai dari gedung gedung yang megah, para bidadari, permadani permadani yang indah, sungai madu dan cangkir cangkir yang terbuat dari emas hingga tempat tidur yang di atasnya ada seorang bidadari yang tubuhnya bagaikan mutiara yang tersimpan di dalamnya. Bidadari itu berkata kepadanya, “Sudah lama kami menunggu kehadiranmu.” Lalu aku berkata kepadanya, “Di mana aku?” Dia menjawab, “Di surga Ma’wa.” Aku bertanya lagi, “Siapa kamu?” Dia menjawab, “Aku adalah istrimu untuk selamanya.”
Sa’id melanjutkan ceritanya. “Kemudian aku ulurkan tanganku untuk menyentuhnya. Akan tetapi dia menolak dengan lembut sambil berkata, ‘Untuk saat ini jangan dulu, karena engkau akan kembali ke dunia.’ Aku berkata kepadanya, “Aku tidak mau kembali.” Lalu dia berkata, “Hal itu adalah keharusan, kamu akan tinggal di sana selama tiga hari, lalu kamu akan berbuka puasa bersama kami pada malam ketiga, insya Allah.”
Lalu aku berkata, “Semalam, semalam.” Dia menjawab, “Hal itu adalah sebuah kepastian.” Kemudian aku bangkit dari hadapannya, dan aku melompat karena dia berdiri, dan saya terbangun dari tidurku.
Mendengar ceritanya itu seorang sahabatnya berkata, “Bersyukurlah kepada Allah, wahai saudaraku, karena Dia telah memperlihatkan pahala dari amalmu.” Lalu Sa’id berkata, “Apakah ada orang lain yang bermimpi seperti mimpiku itu?” sahabatnya menjawab, “Tidak ada.” Sa’id berkata, “Dengan nama Allah, aku meminta kepadamu untuk merahasiakan hal ini selama aku masih hidup.” sahabatnya menjawab, “Baiklah.”
Lalu Sa’id keluar di siang hari untuk berjihad mengangat pedang melawan musuh musuh Allah sambil berpuasa, dan di malam hari ia melakukan shalat malam,tilawah dan zikir sambil dipenuhi isak tangis. Sampai tiba saatnya, dan sampailah malam ketiga. Dia masih saja berperang melawan musuh, dia membabat musuh-musuhnya tanpa sekalipun terluka.. Sampai pada saat matahari menjelang terbenam, seorang lelaki melemparkan panahnya dari atas benteng dan tepat mengenai tenggorokannya. Kemudian dia jatuh tersungkur, sahabatnya yang satu tenda mendekatinya dan berkata kepadanya, “Selamat atas kemenanganmu.kamu akan berbuka pada malam ini, seandainya aku bisa bersamamu, seandainya….”
Dengan sangat lirih meregang nyawa Sa’id ingin mengatakan ‘Rahasiakanlah ceritaku itu hingga aku meninggal’. Kemudian dari bibirnya keluar kata-kata, “Segala puji bagi Allah yang telah menepati janji-Nya kepada kami.” Maka demi Allah, dia tidak berucap kata-kata selain itu sampai dia meninggal.
Sahabatnya itupun berlari kepada kawan kawannya dan menyeru dengan lantang, “Wahai hamba-hamba Allah, hendaklah kalian semua melakukan amalan untuk hal seperti ini,”. Keesokan harinya pasukan muslimin pergi menyerbu benteng musuh dengan niat yang tulus dan dengan hati yang penuh kerinduan kepada Allah swt. Dan sebelum berlalunya waktu Dhuha benteng sudah bisa dikuasai berkat seorang lelaki shaleh itu, yaitu Sa’id bin Harits.
Selasa, 28 Januari 2014
Kata Kata Romantis
adhy: cinta.....
kenapa kau tinggalkan aku..........
tak akan ada cinta seprtimu dirimu lagi...........
saat aku sendiri....
kau malah semakin menjauh.....
ku begitu ingin kau memelukku tuk yang terakhir kalnya.......
aku begitu menyayangimu walau ku tau kau takkan pernah peduli.....
aku msih merindukanmu walau ku tau kau truz menjauhiku....
aku tak akan sanggup menghapus sgala bayangmu.....
tapi kini kurelakan kau pergi dariku.....
kegembiraan yang dulu ku rasakan saat memilikimu.....
telah berubah jadi kesedihan karena kehilanganmu...........
mengapa diriku takkan pernah bisa melupakanmu....
dan mengapa dirimu yang slalu ada di fikiranku...
mungkin salahku juga terlalu mencintaimu sepenuh hatiku.....
kuratapi kisahku dengan air mata..........
kurenungi kisah kita degan tangis seduh.......
hati ini terlalu sakit....
karen cintamu......
serpihan demi serpihan luka kurasa....
kepingan demi kepingan tentang kita ku ingat....
semakin ku kenang.....
semakin hancur hati inhi....
tpi mengapa......
sampai sekarang aku masih bisa mencintaimu.......
bilur bilur luka meleleh...........
harapan cinta mengental....
mencoba membudaki tangis....
dan menghapus air mata di pipi......
mengapa luka ini membuatku makin cinta.......
kapan kah air mata ini berubah menjadi air mata yang bening dan tak keruh......
kapankah derai tangisku terhenti...
menjadi setetes dan terhenti..
harusnya tak perlu aku tangisi...
harusnya aku kuat........
harusnya aku tak perlu pertaruhkan air mata ini hanya demi kenangan dan mas yg tlah pergi......
tpi mengapa....
mengapa sampai sekarang aku tak bisa melupakannya......
mengapa trus jatuh...
dan menumpah air mata yang perihkan hati ini......
hatiku sekaarng menjadi perasa....
air mata ini jatuh...
jatuh untuk cinta yang tlah mengabaikanku....
mataku yaang menjadi saksi bagaimana air mataku jatuh untuknya....
air mataku trus jatuh terlalu banyak dan menderai.......
terlalu lama menetes dan terus menumpah....
aku sendiri bersama keluh kisahku.....
yang tenggelam oleh suara tangisku...
bersama serpihan hati yang akan kubawa...
sampai... ku mati.....
aeldy: ad g kata" yg singka tp romantis
renata putri: Mencntai mu hal trindah dlm hdp ku
Aku tak ingin meminta yang bermacam",
Aku hanya ingin meminta kepada mu *ingat lach aku,jika aku selalu menyayank ii mu*
febriyanto_dec: Ku
serahkan n relakan smua rasa ciinta ku nie untuk mu.. Ku korbankan rasa
ciinta ku ini tuk melindungimu.. N ku berharap smua pengorban ku n rasa
syng ku nie .. Kau simpan n kau jaga dengan stulus hatimu .. Bkan krna
terpaksa sayang.. N asl kmu tau aq berusaha untuk menjadi yg terbaik n
lbih baik lagie. untuk mu ,, n aq berhrap n berdo'a semoga kau lah yg
menjdi sesosok ibu yg baik untuk anak" aq n kmu nanti.. N dan do'a kan
aq uga syng smoga aq bsa mejalankan yaa n menepatiya . N. Aq berdo'a
smoga ciinta yg kita bina nie di rahmati ama alllah SWT. Amin
Rhatna: tuhan ak serah kan semua pada mu, lw hati ini belum bisa m0ve oN. buat kamu yang dekat aku, mencoba untuk bisa memahami mu . . .
handIKy: qhU TAx biZA HidUP tnPA KmuE,,JD jgan tNGgal qhU dsInI,,LoVE You
yalgi ananta: gff
gandi chayank dia: ya alla engkau ciptakan kami dengan jenis2 yng berbeda
Dan kau satukan kami pada saatnya
Tapi mengapa cinta membuat qua menjadi serba salah
Nesti Wulandari: :-x Cinta itu berkata klau gx mau d tinggalkan tulislah puisi cinta :-)
yalgi ananta: hiduf tanfa cinta bagaikan neraka yg hadir di muka bumi
yalgi ananta: cita itu sefrti kufu kufu smakin di kjar semakin jauh
yalgi ananta: yan hamdan yalgi
yalgi ananta: tertifu
aku tertifu dengan janji manis mu janji mu bagi angin surga tafi semua
dusta dulu aku kau sayang sayang terbuae aku seakan terbang melayang
tafi kini ekangkau menghilang entah kemana kini aku sediri lagi menjada
lagi janda 7kali owoooooo malu diri ini owoooooo jadi 7 kali
novi: cinta itu bisa membuat orang gila ya......
Langganan:
Postingan (Atom)